Waktu.....
Kau hadir menggenapi harapan dan mimpi
Kau bergulir menuntunku pada detik-detik tak terkira
Akan sebuah keniscayaan
Diantara fatamorgana, kenisbian dan kenyataan
Waktu....
Seandainya aku bisa menghentikanmu
Pada titik dimana aku tidak ingin semuanya berakhir
Memeluk erat apa yang kurasa
Mendekap dan tak ingin melepaskannya
Tapi waktu....
Kau dan sunatullahmu tetap bergulir
Tak menghiraukan rengekan dan airmataku
Kau menuntunku meninggalkan semuanya
Menuju undakan berikutnya
Selalu begitu....dalam setiap undakan legenda hidupku..
Yang tertinggal hanyalah kenangan
Satu-satu kusimpan dalam kotak pandora itu,
Di sudut hati....di pojok kehidupanku
Tuhan....ketika waktuku adalah milik-Mu
Tuhan....ketika hidupku dalam kuasa-Mu
Maka....maafkanlah aku....
Jika.....Aku tak kuasa menentukan langkah terbaik dari pilihan-pilihan yang kau berikan
Jika.....Aku tak berdaya memberi jarak akan fatamorgana dan kenyataan
Jika.....Aku sibuk menghitung apa yang kuinginkan, bukan yang Engkau kehendaki
Jika.....Aku bersembunyi dalam takdir-Mu atas kesalahan dan dosaku
Tuhan....Dalam kefakiran ilmuku
Ijinkan aku tetap berharap Kau memelukku dalam rahman dan rahimMu
Tuhan....dalam ketidak berdayaanku
Ijinkan aku tetap memeluk erat mimpi-mimpiku
Tuhan....dalam kelemahanku
Ijinkan aku tetap bahagia dan membahagiakan orang di sekelilingku
Dan Tuhan......
Saat harus kuarungi dua samudera....
Ijinkan aku untuk menapaki keindahannya,
meresapi setiap maknanya….
hingga pada akhirnya... kesendirian itu adalah keniscayaan
kembali pada-Mu.....
Tuhan....ijinkan Aku...
Banjarmasin, 22 Juni 2010