Kamis, 27 Oktober 2011

Dia bernama Aniek.....

Adalah suatu senja, saat matahari menjelang pamit di kotaku, kehebohan itu datang. Kehebohan yang ternyata telah tertahan berhari-hari, tetapi baru kutemui senja itu.

Dia muda..... jika hitungannya adalah usia, tetapi kehidupan telah menggilas kemudaan itu dan memberikannya usia tambahan 10 tahun. Tergeletak tak berdaya bersandar pada kursi tua yang sudah tak layak duduk, di posko yang gelap.

Dia wanita...... yang dalam kekurangannya masih menggenggam naluri keibuan untuk menyelamatkan kedua anaknya. Anak yang jadi tumpuan dan semangatnya untuk tetap bertahan, dua atas tiga yang yang terpisahkan.

Dia tuna..... tanpa hak atas harta yang pernah melekat dalam usianya. Tuna atas kasih sayang yang terengut setelah maut memisahkan dari yang mengasihinya. Tuna atas mimpi yang buyar kala satu per satu penyakit menggerogotinya. Tuna dalam ketidak berdayaan atas kemampuan berjuang untuk hidup, bahkan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Tuna akan pemahaman, mengapa semua harus dia jalani.

Dia pasrah..... pada kehidupan dan mencoba untuk terus menjalaninya. Pasrah pada apa yang dikehendaki Sang Esa atas hidupnya. Pasrah pada bumi yang membawanya pada titik nadir rasa iba orang-orang yang dilaluinya. Pasrah pada hati yang dia sendiri bahkan tidak memahaminya.

Yang dia tahu....dia memiliki cinta dan tanggung jawab atas anak-anaknya..
Yang dia tahu..... selagi Allah masih mengijinkannya hidup, maka hidupnya adalah untuk anak-anaknya, berjuang untuk mereka, bahkan jika harus menggantungkan hidup pada alam dan kekayaan milik Allah...

Maka waktu pun terus berputar, merayap pada apa yang menjadi kehendakNya untuknya..

Dan dia bernama Aniek....

Anak alam yang dikasihi Allah, dan padanya semua pelajaran tertumpah, tersirat dan tersurat.



Banjarmasin, 27 Oktober 2011
Tepat di Hari Blogger Nasional
Kupersembahkan untuknya, atas sentuhan rasanya untukku...



"Dan jika Allah berkehendak, maka dibukakan pintu-pintu hati, digerakan tangan-tangan mengulurkan pertolongan, bahkan pada apa yg disebut "mustahil"...subhanallah