Karena cinta ini murni dititipkan Allah kepadaku, untuk kujaga sebagai amanahku. Kusanggupi dengan suka cita, kuterima dengan keikhlasan, dan menjadi piala terbesar dalam perjuangan hidupku..
Tidak mudah menjaga cinta ini, tapi tidak akan pernah menjadi bebanku.
Nyalanya bahkan menjadi pelitaku, disaat kegelapan duka menghimpitku.
Hangatnya menjadikan semua kebahagiaan yang kurasakan terasa lebih sempurna.
Sekali lagi cinta ini tak akan pernah usai...sampai aku menghadap Sang Khalik nantinya.
Teteh dan Aa, kalianlah cinta itu...yang tak kan usai sampai titik akhirku.
Sejak aku dipercaya oleh Sang Maha, dan sejak cinta ini dipatrikan dalam hati, maka sekuat tenaga aku akan menjaga amanahku. Kalian adalah segalanya, setelah Sang Maha, Allah SWT dan junjungan Rasulullah.
Aku tidak pernah ingin lagi mengharapkan dan mempertanyakan cinta-cinta yang lain, karena aku tidak siap dengan apa yang yang menjadi jawabannya.
Sudah cukup bagiku cinta yang sudah dihembuskan dalam hatiku.... untuk kalian, sebagai gambaran cinta yang Allah berikan kepadaku...
Bahkan aku pun tidak ingin mempertanyakan Cinta kalian kepadaku, karena aku tidak inginkan Cintaku menjadi hal yang menyiksa untuk kalian. Biarkan hati kalian yang membisikan, seberapa besar cinta kalian akan dicurahkan untukku.
Teteh dan Aa, terimakasih karena kita telah menjadi team yang kompak, kita telah bisa berbagi peran dengan keikhlasan, kedewasaan...yang bahkan aku sendiri takjub dengan semuanya.
Kita tidak akan pernah merasa kehilangan, karena kita tahu kita selalu bersama, walau kadang ada jarak dan waktu yang memisahkan. Semua dari kita sadar akan cita-cita kita bersama....agar hidup kita bisa memberikan kebarokahan pada orang di sekitar kita. Dan semua itu perlu pengorbanan dari masing-masing kita, dan kita telah bersepakat untuk itu. Terimakasih untuk kedewasaan yang kalian tunjukkan, untuk support yang kalian berikan, dan senyum yang selalu kailan sunggingkan. Semua itu menjadi obat lelahku, menjadi spirit tak ternilai untuk hidupku.
Teteh dan Aa, menjadi apapun kalian, bersama siapapun kalian nantinya, aku akan menerima dengan keikhlasan dan kecintaan yang tidak akan berubah. Ketika kalian ingin menjadi seseorang, bekerja keraslah, bukan untuk kebahagiaan kami orang tuamu, tetapi untuk melengkapi kehidupan dan tanggungjawabmu pada Tuhan. Insya Allah, jika kalian tetap berada dalam jalan yang diridhoi Allah, maka kami pun akan terbiaskan oleh kebahagiaan dan kebarokahan itu sendiri.
Teteh dan Aa....kita tidak mempunyai harta berlimpah, tetapi marilah kita syukuri dengan tetap berupaya untuk menjadi pintu rejeki bagi orang-orang yang memerlukannya.
Tak banyak yang bisa kuberikan untuk kalian, dan yang terbesar yang aku punya adalah Cintaku yang tak akan pernah usai ini...
Di dalam doaku, selalu kusebut nama kalian...
Aku menginginkan kalian menjadi manusia yang kuat dalam menjalani undakan kehidupan kalian.
Bukan kemudahan yang aku pinta dalam doaku, karena aku tahu hidup memang tidak mudah.
Yang aku pinta adalah kemampuan dan kekuatan kalian dalam menjalani dan mengatasi hidup kalian.
Bukan kesempurnaan yang aku pinta dalam doaku, karena manusia memang tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan hanya akan mengikat kalian dalam sangkar yang menyiksa.
Dan kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha.
Tapi marilah kita belajar dan selalu berupaya berjalan ke arah kesempurnaan.
Dengan cara apapun yang kalian pilih...berjalan ataupun berlari....
Dan percayalah...doa dan cintaku akan menjadi bekalnya...
Cintaku yang Tak Akan Pernah Usai.....sampai akhirku kelak....
Balikpapan, 3 April 2009
Untuk buah hatiku :
Teteh - Fairuz Ghina Mardhiyah & Aa - M. Syafiq Fawwaz.....I Miss U all.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar