Rabu, 18 November 2009

La Tahzan…......

Suatu saat saya mendapatkan undangan pisah sambut dari seorang teman yang memasuki masa pensiun. Entah mengapa, sebagai kenang-kenangan saya ingin menghadiahi beliau sebuah buku, dan pilihannya adalah "La Tahzan"....terus berulang, setiap ada acara perpisahan, tanpa sadar saya selalu memilih buku ini sebagai kenang-kenangan. Padahal belum tentu teman saya itu 'bersedih' dengan kondisi tersebut...
Siapa tahu dia bahagia karena bisa keluar dari rutinitas yang selama ini terjadi.
Siapa tahu dia tersenyum karena akan mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang tak pernah bisa dikerjakannya dahulu...

Tapi apapun itu ...saya berharap dia tidak bersedih...."La Tahzan...."

"La Tahzan...Jangan Bersedih"...kalimat ini begitu pendek, tetapi mempunyai kedalaman makna yang tak terkira. Disetiap titik perjalanan, dimana saya menemukan alasan untuk bersedih, maka kalimat ini menjadi obat paling mujarab untuk menghentikan kesedihan tersebut. Minimal tidak berlama-lama untuk tenggelam dalam kesedihan...tapi bukan berarti mencegah dari berurainya air mata, karena airmata menjadi celah untuk mengurangi kesesakan akibat kesedihan, yang akan mengosongkan ruang untuk digantikan dengan sang akal sehat sebagai solusi...

Apakah begitu buruknya sebuah kesedihan ???!!!!

Kesedihan, biar bagaimanapun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan hidup. Merupakan sisi kembar dari kebahagiaan. Sedih dan bahagia adalah masalah persepsi yang tidak mutlak, yang akan menjadi masa lalu dengan berjalannya waktu. Kadang kita merasa begitu sendirian, begitu gundah oleh hal-hal yang jika dinalar dengan akal sehat, sebenarnya mungkin biasa-biasa saja.

Tapi ....didalam kehidupan kadang 'hati kita' juga ingin dibela....diberi porsi keberpihakan...tidak melulu keberpihakan itu untuk akal sehat...
Sesekali kita ingin dibiarkan merasakan kesedihan itu dan diberi kesempatan untuk membuka sekat yang sesak dengan mengalirkan airmata. Dalam kesedihan, kita mampu menilai sebuah kebahagiaan..menghargainya....dan ingin meraihnya..

Jadi ungkapan "La Tahzan...", hanya agar kita tidak berlarut dalam gumpalan kesedihan yang merusak jiwa raga.

Jika pernah merasa bersedih...maka akan menemukan titik balik menuju bahagia...
Jika pernah merasa bersedih...maka bisa memupuk rasa empati terhadap kesedihan yang sama yang mungkin dialami oleh orang lain
Jika pernah merasa bersedih...maka akan bijak menemukan jalan untuk tidak berkubang pada lubang penyebab yang sama..
Jika pernah merasakan bersedih....maka akan merasakan indahnya sebuah senyuman...

Sekali lagi ...La Tahzan....untukku ...untukmu ...untuk semua

Balikpapan, 15 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar