lewat beberapa menit dari titik pergantian malam, di belahan bumi dimana aku berpijak, dimana ruangan yang mengungkungku tak bermandikan purnama. tak ada celah untuk memandang keindahan maha karyamu. yang ada hanya kebisingan dari lomba knalpot di jalanan yang melaju seakan tak bertuhan, membangunkan aku dari kelelapan sesaat.
dalam kesendirian aku bisa mengurai makna, betapa kesakitan adalah gambaran rahman. kepedihan adalah ungkapan rahim. maka sejenak aku rehat dalam dekapanmu. mencoba menelusuri hikmah yang engkau kirimkan. semua kesakitan ini, semua kelelahan ini, adalah cinta seutuhnya untukku. dan kuterima dengan keikhlasan.
kau rehatkan aku sejenak. dan kau bangunkan di pergantian malam untuk kau tunjukkan banyak hal kepadaku. bahwa kesakitan hanya selimut cintamu untukku. bahwa kenyataan tak sesulit yang aku rasakan. bahwa aku diminta untuk menyambut hari ini dengan tersenyum.
kau tunjukkan semuanya. kau ingin aku tahu jawaban dari seribu pertanyaanku untukmu. kau berikan jawaban di saat aku sudah begitu terlalu lelah dalam memaknai apa yang ingin kau sampaikan untukku. kau cegah aku dari keberputusasaan. kau hindarkan aku dari prasangka buruk. kau berikan dosis kesakitan yang tepat dan obat yang mujarab, sesuai dengan batas kemampuan yang dapat kutakar. kau dorong aku untuk katakan pada dunia....aku baik-baik saja.
dan aku pun tersenyum karena kau akan selamanya mendekapku dalam rahman dan rahim mu.
senyumku malam ini adalah yang terindah yang aku punya. karena aku akan memilikimu selamanya dalam hidupku dan dalam hatiku. tak akan lekang oleh waktu dan tak akan tergantikan oleh apapun. karena kau segalanya....
........dan whitney houston pun mengakhiri one moment in time .....
........dan bette midler memberikan the rose ....yang begitu indah untukku...
........dan aku pun memberikan ...senyum terindah yang aku punya.....
Balikpapan, 9 Juni 2009...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar