Rabu, 18 November 2009

Setelah MOCIN…ada BACIN..terus apalagi ??!!

Krisis global yang 'pilek' nya di Amerika sana..'Batuknya' dah mulai terasa ke seluruh penjuru dunia, termasuk disini, sampai 'termehek-mehek' istilahnya. Ribuan karyawan / buruh ketar-ketir, apakah termasuk dalam list yang di'PHK' atau yang di'rumahkan'...semuanya menjadi sama..hanya menimbulkan kecemasan..ketidak tentraman. Banyak perusahaan sudah mulai mengetatkan ikat pinggang, bahkan ada yang sudah membuang ikat pinggangnya karena sudah tidak ada yang harus diketatkan lagi...alias kolaps..alis bangkrut..

Di sisi lain, demo dimana-mana menentang penerapan aturan bersama soal perburuhan, khususnya penetapan UMP...UMP menjadi hal yang hangat dibicarakan di akhir tahun ini, karena awal tahun UMP baru sudah harus diberlakukan...Benar-benar dua hal yang tidak mudah untuk dijembatani, apalagi kalau atas dasar 'pokok'nya.
Satu sisi kita sangat memaklumi, karyawan / buruh tentunya memerlukan perbaikan penghasilan untuk bisa mengatasi dampak dari krisis, disisi lain perusahaan yang terkena dampak krisis juga, harus mengetatkan ikat pinggangnya.
Tapi semua harus dijembatani...Dan jembatan itu atas dasar keterbukaan, kejujuran dan keikhlasan dari dua belah pihak...tidak mudah, tapi bisa jika semua mempunyai kemauan yang baik, dan tidak ada yang 'bermain' atau memperkeruh suasana....Insya Allah akan berjalan dengan baik....

Semoga Badai ini segera berlalu..............

Tapi...Indonesia selalu mempunyai anomali yang menarik....muncul pertanyaan, apakah benar krisis itu mampir di Indonesia????

Kalau dilihat dari berkerutnya kening pemilik perusahaan, kusutnya wajah-wajah di bursa saham....kesedihan karyawan yang di PHK...proteks-antisipasi-action yang dilakukan pemerintah...krisis itu terasa sekali.

Tapi kalau kita tengok bagaimana partai, caleg bersiap untuk bertarung di 2009, krisis itu seakan tidak pernah sampai. Milyaran rupiah sudah disiapkan hanya untuk yang namanya 'belanja iklan', sosialisasi dan apapun namanya....bahkan mungkin krisis ini pun akan menjadi komoditas / issue yang menarik untuk kampanye nanti....

Memang benar, selalu ada dua sisi mata uang yang berbeda.....sehingga sulit atau mudah ..krisis atau tidak pun menjadi sangat relatif sekali....

Ada hal menarik yang diamati saat ini, yaitu berlimpahnya barang-barang import made in China...setelah Amerika dan beberapa negara Eropa tidak lagi menjadi pasar potensial karena dampak krisis ini, Indonesia menjadi lahan subur untuk limpahan barang-barang ini. Setelah dulu ada motor cina (MOCIN)...eh sekarang batik printing pun ternyata made in china....jadi BACIN...belum lagi produk lainnya...makanan, susu, sabun madi, dan lain-lain

Soal harga, jelas sangat murah jika dibandingkan dengan produk lokal, karena bagi mereka yang penting menguasai pasar dulu...Tapi dampaknya pengusaha garmen kita semakin terjepit, juga pengusaha lainnya.

Satu sisi.....masyarakat dengan daya beli yang semakin menurun, sangat terbantu dengan berbagai produk murah made ini China yang ditawarkan.
Sisi lain, dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan lokal sangat terasa...khususnya garmen..semakin banyak yang bersiap gulung tikar, bahkan yang sudah kolaps....Apalagi kalau ternyata masuknya berbagai barang murah ini ilegal...semakin berlipat kerugiannya.......

Itulah...Selalu ada dua sisi.....
Mungkin yang kita perlukan saat ini adalah semangat Nasionalisme....
Gerakan Aku Cinta Produk Indonesia, perlu didengungkan lagi...selain proteksi dan action dari pemerintah untuk mencegah ini lebih buruk lagi....

MOCIN...BACIN...dan temen-temannya.......hindari aja....

"Aku Cinta Buatan Indonesiaaaaaaaa........."

Banjarmasin, 25 Nov 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar