Rabu, 18 November 2009

PLN Lagi….Tp Balakar Luv You…

Pagi ini, lagi serius-serius menyelesaikan revisi overview untuk persiapan rakernas SmartFM di Makasar, tiba-tiba .......Pret!!!!! Yaaaah...listrik mati lagi....kerjaan sih gak terganggu, aman di laptop, tapi ...jadi ada teriakan karena automatic switcher terganggu...siaran tertunda....walah....

Bener-bener deh, kita butuh 'PLTJ'...Pusat Listrik Tenaga Jin...biar "kage ada matinya" hahaha.
Beberapa waktu terakhir PLN mengumumkan edaran pemadaman bergilir lagi.
Itu resminya...setelah setiap saat kita dikejutkan dengan pemadaman tiba-tiba, atas nama kerusakan, perbaikan dan kurangnya kapasitas daya listrik...ampun deh. Yang menyedihkan adalah, kami di Kalimantan ini penghasil batubara yang luar biasa. Banyak orang mendadak kaya dengan hanya berbisnis batu bara, perusahaan besar pun mereguk banyak keuntungan dengan batubara ini.

Tapi katanya sih PLN selalu kekurangan pasokan batubara. Perusahaan dan pengusaha batubara kita lebih memilih menjual ke Luar negeri karena harganya jauh lebih baik.

Bicara soal batubara Kalimantan, kebijakannya, peran pemerintahnya, kelakuan pengusaha dan para OKB nya.....cuma bikin kita mengelus dada......

Kata temen sih...Ini masih Indonesia Neng............ yang gitu-gitu mah lumrah katanya, terjadi hampir di semua daerah kaya sumber daya alam. Katanya lagi....gak ada daerah di Indonesia ini yang kaya SDA inline juga dengan makmur rakyat dan daerahnya. Makmurnya cuma untuk sebagian orang katanya......katanya lagi..... Sediiiiiiiiiiiiiiiiih deh.....

Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi pada bijih besi yang juga saat ini mulai digali...pabriknya mulai diurus untuk didirkan... KS II...yang terbesar di Asia Tenggara katanya.
Tapi belum-belum sudah menyisakan sengketa batas wilayah antara 2 kabupaten terhadap satu daerah yang diindikasikan terdapat kandungan bijih besi dan batubara tentu saja. Hasilnya, pelayanan masyarakat terganggu, menimbulkan konflik sosial...Bupati masing-masing daerah mencari jalurnya sendiri-sendiri supaya dibenarkan...ke pengadilan...ke mendagri....sampai ke MK...kok MK ???? Rumit kan ?

Sekali lagi ini masih Indonesia...yang gini-gini mah lumrah...konflik..egois...lumrah katanya......Duhhhhrhhhhhhhhhhhhhh...sudahlah karena cuma bisa prihatin...

Jadi teringat beberapa waktu yang lalu..daerah lain yang giliran padam listrik, tidak lama kemudian suara sirine bersahut-sahutan. Kami tahu musibah itu datang lagi...kami juga tahu "pekerja tak kenal lelah...tak kenal waktu"' itu sedang beraksi lagi...."MEMADAMKAN API"....artinya kebakaran lagi.....

Kalau dulu...himbauan 'waspada' terhadap bahaya kebakaran biasanya disampaikan jika mendekati kemarau, baik itu kebakaran di perumahan maupun kebakaran ladang dan hutan. Sekarang kewaspadaan menjadi harus setiap saat, tidak mengenal musim. Bisa karena hubungan arus pendek...bisa karena lilin ...kompor dan lainnya.
Sebagian terjadi saat pemadaman bergilir berlangsung...maka jadilah PLN sebagai tertuduh penyebabnya...kasian juga sih, mungkin ini karena keteledoran orangnya, tapi kan mumpung ada yang bisa disalahkan...salahkanlah PLN gituuuuu...

Kalau sudah ada musibah kebakaran, acungan dua jempol kami arahkan kepada para Balakar, sebutan untuk anggota pemadam kebakaran. Di Banjarmasin ini, hampir di setiap lingkungan mempunyai unit pemadam kebakaran lengkap dengan sukarelawannya. Jika hanya mengandalkan Unit Pemadam Kebakaran milik pemerintah, maka pasti akan kewalahan, karena yang dibawah koordinasi pemerintah daerah hanya bisa dihitung dengan sebelah jari tangan saja. Tapi kesadaran dan swadaya masyarakat, dan support dari pengusaha, jadilah kami mempunyai banyak sekali unit pemadam. Jika ada musibah, dimanapun, sampai lintas kabupaten, mereka akan sigap untuk membantu. Mereka termasuk yang sangat berperan dalam membantu pemadaman lahan-laham gambut, saat kemarau panjang terjadi.

Pengalaman pribadi begitu membekas, ketika ada tetangga tertimpa musibah kebakaran. Kecepatan datangnya Balakar ini, mengurangi kecemasan kami...karena bisa segera teratasi. Selesai bekerja,....mereka semua pulang hanya berbekal rasa terimakasih kami, tidak ada honor, tidak ada amplop....tidak ada yang lain...

Boleh saja kesehariannya mereka hanyalah pekerja kecil...bahkan bisa jadi hanya orang-orang yang kurang beruntung tanpa pekerjaan. Tapi ketika mereka sudah mengenakan seragam balakar...maka yang terlihat hanya keikhlasan saja...bagaimana agar api segera padam. Boleh jadi...karena semangat tingginya, kadang memakan korban kecelakaan lalu lintas...karena harus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi...tapi jika niatnya adalah lebih baik...maka semua bisa dimaklumi...

Di tengah banyaknya orang begitu berhitung dengan angka-angka, berhitung dengan untung rugi.....tetaplah ikhlas untuk membantu.....
BALAKAR...terimakasih dari kami...
Luv U....

Banjarmasin, 27 November 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar