Rabu, 18 November 2009

Persahabatan bagai Kepompong….

Persahabatan & persaudaraan sejati hanya bisa ditemui di masa lalu sebuah perjalanan kehidupan...tidak dimasa kekinian seseorang, dimana mungkin segala asesoris kehidupan telah tercapai.
Asesoris itu bisa berupa harta kekayaan, jabatan, titel, dan hal-hal lain yang merupakan pernik-pernik kehidupan.

Apa Maksudnya ??

Itu berarti...embrio sebuah persahabatan & persaudaraan sejati, hanya akan mengakar kuat dalam garis kehidupan, jika kita menjalinnya dalam 'momentum yang luhur' dan terlepas dari asesoris kehidupan.
Persahabatan seperti ini akan melekat kuat dan erat tak terbatas....siap ber-metamarfose untuk menjadi "kupu-kupu' yang indah dalam catatan perjalanan kehidupan kita

Persahabatan yang dimulai dengan lekatan 'asesoris', masih memerlukan momentum pengujian 'kehilangan', 'jarak' , 'ambisi' dan egoisme.....tapi jika semua bisa terlampaui, maka tidak mustahil akan terbang 'kupu-kupu' indah persahabatan sejati ...
Tapi itu berarti memerlukan tenaga yang lebih...
Bergantang waktu ....
Dan telaga kesabaran yang tak terbatas....

Sering kita saksikan adegan seru..... persahabatan yang terikat dalam bisnis, berubah menjadi sebuah perseteruan dahsyat, ketika salah satu merasa terugikan dalam hitungan angka-angka....dalam hitungan pamrih..keegoan..dan ambisi...

Tak terlihat sedikitpun sisa dari sebuah 'tautan persahabatan' itu......ketika api kemurkaan termuntabkan atas nama 'keadilan' lah...
Harga diri lah...
Ketersinggungan lah...dan hal lainnya..

Saling 'menikam' atas nama 'dendam' & 'sakit hati' ....menjadi sesuatu yang mengerikan, yang tidak saja mengorbankan 'ikatan yang ditautkan' tapi juga menyisakan luka bagi orang-orang yang berada disekitarnya.....terhimpit bak pelanduk yang mati di tengah gajah yang tengah bertempur.

Mengapa topik ini menjadi menarik....karena 'kepompong' dan 'kupu-kupu' memang fenomena yang sangat indah..dan lebih indah ketika itu dikaitkan dengan sebuah persahabatan.

Rangkuman perjalanan dalam peta kehidupan yang dijalani beberapa waktu terakhir ini, memotret dengan jelas...persahabatan dan persaudaraan yang rapuh karena 'tautan asesoris'. Menyedihkan...sekaligus miris...

Hal terberat yang harus diterima adalah ketika kita harus menyadari bahwa kita tidak pernah mengenal orang yang selama ini kita yakini paling kita kenal...bahkan ditasbihkan dalam ukiran urutan sahabat...semua berantakan.

Berterimakasihlah pada sahabat di masa lalu
Yang mengukir kita dalam potret paling sederhana
Yang bahagia dengan kekinian kita
Tapi tetap menyeret kita dalam kegembiraan masa lalu
Dalam kepompong kebahagiaan yang tetap abadi
...Seperti pasukan laskar pelangi...
...Oh Indahnya...........


Tengah Malam di Banjarmasin........Sambil siapin proposal-proposal...
(MODE ON : Penyair Pujaan..

Banjarmasin, 22 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar